Langsung ke konten utama

pasang target - kejar!!

Bandung, 8 Maret 2016.


Hari kedua saya cuti, hari dimana saya meminta ijin untuk meng-upgrade kualitas diri saya.

Menjadi seorang penjaga kualitas bahan baku di pabrik makanan, selalu menghasilkan pemikiran untuk tetap menjaga pula kualitas diri. Bahan baku yang tak punya hati dan pikiran saja harus dijaga, apalagi manusia yang diciptakan teramat sempurna seperti kita?

Pagi ini, saya masih di Bandung. Di rumah Ilham yang sudah saya ceritakan ditulisan sebelumnya. Dinginnya Bandung, bisa jadi memang setiap hari menjadi kawan setia, yang seolah possesive tak mau ditinggalkan. Namun, dinginnya kota ini semoga tak lantas mendinginkan hati kita, membatukan hati yang tak seharusnya mengeras. Mendinginkan pula pikiran kita, pikiran yang tak seharusnya membeku sehingga kita tidak mau berfikir.

Hati dan Fikiran. Dua kata yang jika dikolaborasikan akan menghasilkan karya yang luar biasa. Ibarat pemain bulu tangkis, Hati itu saya ibaratkan Tantowi Ahmad, dan Fikiran itu saya ibaratkan Liliyana Natsir. Aissh, perpaduan yang mantap!

Ditemani hangatnya selimut, kali ini saya coba untuk berbagi garam yang pernah saya makan selama ini. Dan pastinya akan melibatkan hati dan fikiran.

Selama masa sekolah, saya salah satu orang yang tak pernah mau absen sekolah (kecuali sakit). Banyak target yang selalu saya jadikan acuan untuk mengunjungi tempat penggalian ilmu itu. Jujur, waktu itu saya terlalu menargetkan prestasi, yang bisa jadi bagi kebanyakan orang no meaning.

Dua target saya pasang tinggi-tinggi, menjadi Juara 1 Nasional dan Peringkat 1 Ujian Nasional di Sekolah. Haha, tidak sadar kualitas, dan agak sedikit ngaco dengan target-target itu. Tapi, saya selalu yakin dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan.

Satu target, coba saya kejar dengan mengikuti beberapa lomba seperti speech contest, pidato bahasa jawa, Lomba Bahasa Jawa dan selelsi OSTN Matematika. Tapi, semua belum rejeki, tak ada satu pun yang tembus dan men-checklist salah satu taget saya. Maksimal, hanya menjadi peserta loma nasional. Kecewa? Ya, pasti. Upaya untuk mengejar target tersebut harus kandas dengan tidak tembusnya saya disetiap lomba. Menyerah? tidak! Goyah? Iya! Tapi, ketika saya menggoyahkan target itu, bagaimana saya mau mendapatkannya?

Lantas, bagaimana dengan target yang satunya lagi? Boro-boro saya bisa mendapatkannya, peringkat 1 di kelasa saja tidak pernah bersarang kepada saya, tapi Ujian Nasional berbeda, semua harus tetap saya usahkan!

Singkatnya, saya mengikuti Ujian Nasional di MTs, ruang kelas 8E kalau tak salah. Seabrek soal saya coba santap dengan nikmat, ada kekecewaan disitu. Setelah ujian nasional Matematika, saya coba berdiskusi dengan teman saya. Dan fix, saya akan gagal mendapatkan angka 10 di Ujian Matematika, salah satu mata pelajaran yang saya sukai. Masih ingat betul, saya salah di soal no 24, teman-teman tau soal apa itu? Jaring-jaring balok! Ah, ini ma bagi sebagian orang mudah lah, tapi tidak untuk saya, saya paling takut dengan soal macam itu, dan terbukti saya salah (padahal nilai belum keluar, tapi saya sudah menebak). Saya jawab soal tersebut, dengan jawaban B. Begitulah kira-kira saya menjawabnya. Bagaimana dengan mata pelajaran yang lain? jujur, saya tidak begitu ambil pusing. Singkat cerita, pengumuman nilau Ujian Nasional keluar, dan terbukti nilai Matematika saya mendarat di angka 9.75, dari 40 soal yang saya kerjakan, artinya? ya 1 soal saya menjawab salah, dan itulah jaring-jaring balok!
NEM saya, bertengger di angka 35.35 (dari 4 mata pelajaran), sudahlah ini ma jauh dari target, ya jelaslah peringkat satu-nya saja punya NEM 37 koma sekian, saya tidak begitu hafal. Kecewa part 2 di MTs Negeri (model) Parakan saya alami.

Berbekal semua itu, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan studi di SMK N 1 Temanggung, atau biasa di kenal dengan Stemba / Stembatema.
Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, menjadi pilihan pertama yang saya ambil. Serangkaian ujian tertulis, test fisik saya ikuti. Dan nama saya ada di barisan keberapa ya saya lupa, yang jelas ada di 10 besar daftar nama yang diterima di jurusan itu. Alhamdulillah.

Masuk kelas 1 TPHP 4, suatu kelas yang dipenuhi sekumpulan anak muda dengan energi dan semangat yang luar biasa. Kala itu, sekolah saya terkenal dengan RSBI-nya, beberapa mata pelajaran menggunakan bahasa inggris sebagai bahan pengantarnya, tak banyak yang bisa saya fahami selama tingkat I, adaptasi dengan berbagai mata pelajaran cukup tersendat, apalagi pelajaran-pelajaran kejuruan yang memang baru pertama kali saya dengar, semacam Good Manufacturing Practice (GMP), Raw Material Quality Control, Mikrobiologi, dan lainnya. Hal ini (mungkin) sedikit banyak menggoyahkan target yang saya gantung 5 cm di depan mata saya (macam film 5cm gitu), tapi saya sadar yang namanya target selama kita masih bisa mengupayakan, ya selama itu pula kita harus pertahankan.

Nilai raport tak begitu menakjubkan, tidak begitu memperlihatkan saya siap meraih target itu. Tak mengapa, masih banyak kesempatan.

Saya tergolong tak seaktif ketika berada di MTs, terbukti kelas satu saya tak begitu dikenal oleh guru-guru, tak banyak juga organisasi yang saya ikuti.

Tahun 2011, saya mencoba mengikuti organisasi (tidak resmi) di sekolah, yaitu KIR (Karya Ilmiah Remaja) entah apakah itu memang nama organisasinya atau bukan, maklumlah organisasi ini belum resmi di Sekolah, sampai sekarang bahkan. Jadi wajar saja, saya tak begitu paham dengan nama organisasinya. Satu yang pasti, organisasi ini memberi wadah bagi siapa saja (jurusan TPHP) yang mempunyai minat untuk meneliti dan melakukan eksperimen yang umumnya berkaitan dengan pangan. Kala itu, sekolah hendak mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti LKIR, kalau tidak salah di Undip dan UNS, beberapa kelompok mendaftarkan, pun dengan saya (beserta partner saya). Semua kelompok diminta untuk mem-presentasikan hasil karya nya di depan guru-guru pembimbing, berbagai macam judul keren saya dengarkan, berbagai macam kreatifitas siswa saya saksikan, dan berbagai macam semangat mereka tunjukkan. Pertama kali saya mengikutinya, dan saya tipe orang yang sering nervous ketika berbicara di depan forum (dulu). Terlepas dari nervous itu, saya gagal mendapatkan kesempatan mengikuti Lomba ke Undip, mungkin kala itu judul saya masih terlalu sederhana, dan belum jelas mau kemana arahnya.

Beberapa bulan kemudian, saya diajak untuk mengikuti LKIR yang di UNS. Sekitar 4 atau 5 kelompok, mencoba mengirimkan karyanya. Alhasil, saya (dan partner) dipercayai menjadi salah satu finalis, yang diwajibkan untuk mempresentasikan hasil karya-nya di depan dewan juri, denga penuh energi saya latihan presentasi, trial produk dan serangkaian kegiatan didalamnya. Tibalah waktunya saya mempresentasikan, hasil karya saya kurang lebih saya membuat produk 'putu ayu' berbahan pangan lokal yaitu suweg. Salah satu target hampir tercapai, yes!!

Namun, Allah punya rencana indah yang bisa jadi saat itu tidak saya ketahui. Saya mentok menjadi Juara 2, aiish! Saya kalah dengan team dari sekolah saya juga, yang sebenarnya sudah bisa di prediksi kelompok itu yang akan menang. apa pasal? Ya, ketika presentasi 2 dua kakak kelas saya ini menggunakan bahasa inggris, yang penyampaiannya cas-cis-cus, ditambah lagi (maaf) jurinya tak begitu jago berbahasa inggris, setidaknya begitulah pengakuan salah satu jurinya. Pengalaman berharga, yang membuat saya semakin tertantang.
Di tahun 2012, saya mencoba lagi mengikuti lomba karya ilmiah, dengan tema energi renewable, waktu itu saya membuat bioetanol dari onggok (ampas) kelapa. Tapi, ya begitulah. Bukan bidangnya juga, jadi ya pasti taulah hasilnya akan seperti apa, setidaknya saya pernah mencoba.

Haissh, ini tulisan sudah panjang. tapi belum kelar-kelar ya. semangaat!!

Tahun 2013, saya niatkan untuk mengikuti lagi. Saya dapatkan info ini dari menyengaja mencari di Internet dan berkonsultasi dengan guru pembimbing saya, dan kita diijinkan untuk mengikutinya. Trial, pembuatan makalah, kita coba buat. Kali ini, saya masih bergelut dengan suweg, dan masih bekerjasama dengan partner saya sejak awal terjun di karya ilmiah, Herdianto namanya. Kesempatan kali ini setelah berdiskusi dengan pembibing kita sepakat membuat karya ilmiah dengan judul Flakes Suweg (Amorphophallus campanulatus) Pendukung Ketahanan Pangan Nasional. Berbagai macam persiapan kita matangkan, detail-detainya kita perhatikan, pada saat itu saya beranggapan itulah kesempatan terakhir saya, sebelum lulus dari sekolah itu. Dan, akhirnya kita kirim juga makalahnya ke universitas yang mengadakan lomba ini, Universitas Muhammadiyah Malang.

-selang menunggu hasil pengumumannya, kita pindah ke target saya yang satu lagi-

Waktu, itu. saya sudah selesai melakukan Ujian Nasional. Cukup percaya diri dengan hasil kerjaan saya, entah mau seperti apa hasilnya tinggal kita tunggu. Biasanya pengumuman nilai, akan ada setelah kita tingkat 4 (for your information, sekolah saya memang sekolah 4 tahun), tapi pengumuman angkatan saya memang tergolong cepat, belum pindah ke tingkat 4 saya sudah bisa tahu hasilnya. Awalnya, saya hanya tahu dari desas-desis yang beredar, katanya nilai saya bagus, antara mau percaya atau tidak, soalnya belum ketahuan benar nilainya (tapi, yang memberi bocoran kepada saya ini adalah keponakan dari salah satu guru, yang sedikit banyak saya agak percaya), Pengumuman Nilai Ujian Nasional terpampany nyata dibeberapa mading sekolah, saya cari hasil saya dan trerbukti, dari 3 mata pelajaran yang di Ujian-kan, saya mendapat NEM 29.00, selisih beberapa point dengan peringkat 2-nya. Alhamdulillah, selisihnya saya berada diatasnya, artinya? yes! Akhirnya, target sejak jaman dulu terwujud. Senang luar biasa, dan yang masih saya ingat sampai sekarang ada salah seorang guru menyampaikan kepada guru pembimbing (KIR) bahwa anaknya mendapat nilai terbaik untuk Ujian Nasional. Aiisssh!!! Kalau boleh nangis bangga, pasti saya lakukan. Namun, itu tidak saya lakukan. Pastinya, saya bangga dan bisa membanggakan juga orang-orang yang kenal dengan saya.

Selang beberapa minggu, saya hendak melakukan Praktek Industri (atau biasa disebut PKL). Ketika sedang mendapatkan pengarahan dan sekaligus pelepasan, saya coba cek website UMM untuk melihat apakah tulisan saya tembus atau tidak, karena pas hari itu berbarengan dengan pengumumannya. Dan...........
saya dipercaya kembali menjadi finalisnya, Alhamdulillah. Sayangnya, keberangkatan PI dan keberangkatan perlombaan berbarengan. Mau pilih yang mana? bingung!
Namun, setelah melalui berbagai macam drama, akhirnya saya memilih untuk ke UMM terlebih dahulu, slide presentasi belum saya persiapkan sama kali, karena memang belum kearah berharap menjadi finalis.
(drama ini, kalau di ceritakan akan jadi tulisan yang panjang. kapan-kapan akan saya tulis terpisah ya)
Singkatnya, saya sudah sampai di UMM yang sekaligus masih mengedit slide presentasi. Urutan 13, memberikan kesempatan saya dan partner untuk menyelesaikan slide tersebut.
Melihat presentasi dari kelompok lain, sungguh menakjubkan, penelitian mereka telah dilakukan dari jauh-jauh hari, 3 bulan - 6 bulan bahkan ada yang tahun sebelumnya sudah dipersiapkan. Persiapan yang sangat matang! Bagaimana dengan kita? hmm...
Kali ini, saya nampaknya harus siap untuk tidak menjadi juara. Persaingan yang sengit itulah yang membuat down.
Namun, sekali lagi. Allah punya rencana luar biasa, team saya di percaya mendapat juara 1 di perlombaan itu. Alhamdulillah, senang part 2 selama di SMK N 1 Temanggung.
Dari semua ini, saya belajar.
2 kekecewaan selama MTs dibalas manis dengan 2 kesenangan selama di SMK. Target yang jika didapat selama MTs bisa jadi saya akan menjadi loyo, dan malah akan mengalami penurunan, karena target sudah didapat. Dan yang pasti, selama target kita gantung tinggi-tinggi, dan kita selalu punya tindakan untuk meraihnya, yakinlah Allah akan mempermudah. Dan jika kamu tidak mendapatkan sesuatu yang kamu minta secara cepat, yakinlah Allah sedang persiapkan rencana terbaik untuk kamu.

Ahh, senangnya berbagi...
Tulisan ini, saya selesaikan dalam 2 hari, tapi semoga manfaatnya tidak berhenti di 2 hari itu, tetapi akan senantiasa berguna selamanya.

Terimakasih banyak yang sudah bersedia membaca, jangan lupa pasang target dan raihlah!!
Mustofa - Bandung 09032016

Komentar

  1. Kali ini saya akan komentar disini mas,seingatku njenengan peringkat 4.hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. aissh, kece masih ingat! ini yang masuk SMK kan maksudnya, makasih mas :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMK Energy!

minggu malam, 29 mei 2016. malam ini, terlalu sempurna untuk ditinggalkan begitu saja. saya ingin, ada makna dalam setiap jam yang dilalui, sama halnya dengan malam ini, saya tak mau malam ini hanyalah gelap pengusir siang, yang juga siap dihempas oleh matahari untuk kembali memunculkan siang. sekarang saya yakin, dan semakin percaya. bahwa kota indah macam Temanggung dan Bandung adalah katalis luar biasa, untuk mendorong jari saya bereaksi dengan huruf-huruf kecil di layar handphone untuk menghasilkan kata-kata. Temanggung? Iya, saya sedang pulang kampung, ada keperluan yang harus saya tuntaskan. Entah kenapa, selalu muncul energi positif ketika berada di ruangan kecil ini. malam ini, otak memerintahkan tangan untuk mengetuk keyboard di layar hp. ditemani buku tebal 737 halaman, dan selimut biru yang sangat hangat, tangan ini tak mampu menolak keinginan si otak. Ketika berada di kamar ini, entah kenapa saya seakan terbawa rutinitas masa sekolah, iya masa itu. masa ke...

aku dan dua ribu tujuh belas

Selamat pagi bagi kamu yang membaca tulisan ini di pagi hari, sama seperti aku menulis tulisan ini di pagi hari seusai menyantap roti dengan isian telur yang sedikit aku taburi lada dan saos sambal. Sudah berpuluh bulan tidak menyapa penggemarku melalui blog, Haha. Lebih tepatnya kehabisan ide mau apa, jadi aku putuskan menulis sedikit - berharap waktu nganggurku tidak terlalu banyak. Baru beberapa hari ini, aku merasakan kembali keinginan untuk membelah daratan atau lautan bagian ujung sana. Entah sebenarnya mau kemana, hanya saja ingin merasakan naik kereta, kapal atau pesawat. Kalau ada yang mau jalan bareng aku, yuk japri aja. Butuh 1 atau 2 orang aja, sengaja ga mau terlalu banyak - biar bondingnya kuat. HAHA Buah dari mengidamkan liburan yang sebenarnya masih terkendala, aku berujung pada selancar di galeri HP atau juga sengaja menyempatkan membuka laptop sebentar, hingga akhirnya menemukan folder Awon yang memaksaku tertawa setelah melihat diri jatuh dari perahu kemudian tergulu...

Sang Jaguar Kehilangan Asa

Minggu pagi, 03 Juli 2016. Stasiun Gambir pagi ini, saya ada di stasiun gambir. saya hendak pulang kampung, ke temanggung - jawa tengah. suatu perjalanan pulang kampung yang tadinya saya harapkan bisa menjadi pulang kampung terakhir, namun apalah daya, Allah mempunyai skenario luar biasa yang sudah disiapkan. dan bisa jadi ini menjadi pertama kalinya, tapi percaya atau tidak semangat masih terkumpul, meski tak sebesar batu-batu indah di Belintung. bak seorang jaguar, kucing besar yang ganas dan terkenal sebagai pemangsa ulung untuk beberapa hewan. namun, sang jaguar kini kehilangan asa, tutul hitam di badannya memudar perlahan namun pasti, perlahan tak terlihat bahwa ia seorang jaguar, taringnya seakan mengkikis, kakinya tampak lumpuh tak mampu beradu lari dengan mangsanya. matanya tak tajam lagi, seakan bulatan hitam di mata bergabung menjadi putih semua, ekornya bak cicak, putus karena asanya mulai hilang. ya, sang jaguar kehilangan asa. seorang pemuda dua puluh satu t...