Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

interaksi yang bersinergi

Pagi hari yang syahdu Teh manis hangat sudah tersedia, pasca ibu tiada kini perannya sedikit digantikan oleh kakak saya, termasuk membuatkan minum untuk saya. Meskipun rasanya beda, tapi syukurlah tetap ada yang memperhatikan saya. Teh yang ini lebih manis, berbeda dari teh yang dibuat ibu saya. Tapi, semoga manisnya gula pada teh tak lantas memaniskan bibir, bibir yang tak seharusnya manis karena kebohongan. Semoga manisnya gula pada teh tak lantas mematikan rasa pada lidah, lidah yang tak seharusnya dibiarkan mati rasa hingga kita tak mampu merangkai kata untuk berkata . Merangkai kata tak segampang mengerjakan soal logika matematika, atau merangkai kata justru tak sesulit menyelesaikan trigonometri.   Apapun itu, saya kini sedang merangkai kata, mencoba menginteraksikan antara otak dan tangan di tombol hp. Berbicara dengan interaksi, saya tertarik untuk membicarakan interaksi ini. Mungkin lebih enaknya saya akan menyebutnya denan komunikasi. Pernah ...

Sang Jaguar Kehilangan Asa

Minggu pagi, 03 Juli 2016. Stasiun Gambir pagi ini, saya ada di stasiun gambir. saya hendak pulang kampung, ke temanggung - jawa tengah. suatu perjalanan pulang kampung yang tadinya saya harapkan bisa menjadi pulang kampung terakhir, namun apalah daya, Allah mempunyai skenario luar biasa yang sudah disiapkan. dan bisa jadi ini menjadi pertama kalinya, tapi percaya atau tidak semangat masih terkumpul, meski tak sebesar batu-batu indah di Belintung. bak seorang jaguar, kucing besar yang ganas dan terkenal sebagai pemangsa ulung untuk beberapa hewan. namun, sang jaguar kini kehilangan asa, tutul hitam di badannya memudar perlahan namun pasti, perlahan tak terlihat bahwa ia seorang jaguar, taringnya seakan mengkikis, kakinya tampak lumpuh tak mampu beradu lari dengan mangsanya. matanya tak tajam lagi, seakan bulatan hitam di mata bergabung menjadi putih semua, ekornya bak cicak, putus karena asanya mulai hilang. ya, sang jaguar kehilangan asa. seorang pemuda dua puluh satu t...

SMK Energy!

minggu malam, 29 mei 2016. malam ini, terlalu sempurna untuk ditinggalkan begitu saja. saya ingin, ada makna dalam setiap jam yang dilalui, sama halnya dengan malam ini, saya tak mau malam ini hanyalah gelap pengusir siang, yang juga siap dihempas oleh matahari untuk kembali memunculkan siang. sekarang saya yakin, dan semakin percaya. bahwa kota indah macam Temanggung dan Bandung adalah katalis luar biasa, untuk mendorong jari saya bereaksi dengan huruf-huruf kecil di layar handphone untuk menghasilkan kata-kata. Temanggung? Iya, saya sedang pulang kampung, ada keperluan yang harus saya tuntaskan. Entah kenapa, selalu muncul energi positif ketika berada di ruangan kecil ini. malam ini, otak memerintahkan tangan untuk mengetuk keyboard di layar hp. ditemani buku tebal 737 halaman, dan selimut biru yang sangat hangat, tangan ini tak mampu menolak keinginan si otak. Ketika berada di kamar ini, entah kenapa saya seakan terbawa rutinitas masa sekolah, iya masa itu. masa ke...

Filosofi Jasad Renik

Senin pagi, 18 April 2016. Sedikit berkas cahaya matahari perlahan menghapus gelap. Gelap malam kini tergantikan, tak nampak satelit bumi menghiasi langit kota ini. Lukisan awan di langit nampak sempurna dengan perpaduan tanpa cacat pada keduanya. Sebulan ini, saya memang tidak menulis di blog ini. bukan bermaksud meninggalkan, atau bukan pula tidak mem-prioritaskan. Lebih, dari itu saya tak ingin ini hanya sebagai penuntas tugas - nyatanya saya masih menulis dengan output yang berbeda, cerita pendek. Menulis bukan sekadar virus yang menempel pada diri ini, yang ketika virusnya hilang - hilang pula keinginan menulis. Kemarin ini, saya baru saja mengunjungi kota Bandung (lagi), kalau tak salah semalam pukul 20.30 saya baru sampai di kost, sisa-sisa keresahan sedikit menyelimuti jiwa dan raga ini. Iya seperti itu, perpisahan yang memilukan selalu datang sebagai pembalasan dari suatu pertemuan. Pertemuan dengan kota Bandung, beserta penghuni kota indah tersebut. Sis...

matematika kehidupan!

Senin pagi, 14 maret 2016. Hari senin, kembali ke rutinitas. Begitulah, sebagian orang menganggapnya. Setelah 2 hari berleha-leha, untuk berlibur atau bahkan hanya untuk bermalas-malasan dengan mengambil keputusan tidur seharian. Mengapa hanya sebagian? Bukankah semua orang juga merasakan hal tersebut? Tidak. Coba kita renungkan, seorang petani misalnya. Apakah mereka libur juga di hari sabtu dan minggu? Sepengamatan saya tidak. Jadi, mungkin mereka akan mempunyai semangat yang bisa jadi lebih stabil dibandingkan profesi lain. Namun, kembalinya kita (kecuali yang sabtu - minggu tidak libur) ke rutinitas, harusnya kembali mempunyai semangat yang bergelora, bukan malah sebaliknya karena masih terbawa hawa liburan kemarin. Pagi ini, saya begitu lapar. Maklumlah, hari minggu kemarin saya hanya makan sekali dan itupun siang hari. Tak perlu khawatir dengan lapar, setelah ini saya ganjal dengan sebungkus nasi uduk - urusan lapar kelar. Laparnya perut, semoga tak lantas mempeng...

tentang pengorbanan dan hasil!

Sabtu pagi, 12 Maret 2016 Bagi kebanyakan orang, sabtu merupakan salah satu hari penting. Penting, untuk sejenak mengistirahatkan badan dari rutinitas weekdays , untuk sejenak me- refresh otak yang dipenuhi dengan banyak pemikiran, dan penting bagi sebagian kaula muda yang sudah menanti datangnya malam minggu. Namun, di hari sabtu ini, jangan sampai kita lalai, dengan hanya tidur-tiduran, malas-malasan, dan berbagai kegiatan yang kurang produktif lainnya.. Pagi ini, Matahari belum menampakkan senyumannya. Gelap! Gelapnya pagi ini, semoga tak lantas membutakan mata kita, mata yang tak seharusnya terbutakan, mata yang seharusnya terbuka untuk menerima dan melihat kebesaran-kebesaran Allah. Gelapnya pagi ini, semoga tak lantas menggelapkan hati kita, hati yang tak seharunya menghitam,  hati yang seharusnya terang untuk menuntun jiwa dan raga kita menuju jalan yang benar. Gelapnya pagi ini, semoga tak lantas mengeruhkan otak kita, otak yang tak sewajarnya menjadi kelam, o...

ambisius yang mana?

Bekasi, 10 Maret 2016. Mobilitas tinggi, begitulah saya menyebutnya. Bagaimana tidak, di hari yang sama, saya sudah berada di dua kota berbeda hanya selang beberapa jam saja, dan ini baru jam 5 pagi. Bandung - Bekasi. Bak seorang manager di suatu perusahaan yang punya segudang aktivitas yang bisa jadi akan keluar kota pula. Nah, kalau yang ini sudah wajar dikatakan mobilitas tinggi.. Dini hari tadi pukul 01.00, dengan perasaan yang cukup berat saya harus meninggalkan bandung melalui stasiun kiaracondong, dan tiba di stasiun bekasi pukul 04.14, sebelum berangkat kerja saya sempatkan untuk menulis terlebih dahulu. Produktif selama di Bandung, semoga tidak lenyap bersama segala aktivitas di Bekasi yang demo seolah membuat otak stress! Aish, tapi tenang saya tidak akan stress... Beberapa hari di Bandung, sedikit banyak akan meberikan kesan yang berbeda, dan mau tidak mau saya akan sedikit membandigkan kota Bandung dengan kota tempat tinggal saya sekarang, Bekasi. Yap! Perban...

pasang target - kejar!!

Bandung, 8 Maret 2016. Hari kedua saya cuti, hari dimana saya meminta ijin untuk meng -upgrade kualitas diri saya. Menjadi seorang penjaga kualitas bahan baku di pabrik makanan, selalu menghasilkan pemikiran untuk tetap menjaga pula kualitas diri. Bahan baku yang tak punya hati dan pikiran saja harus dijaga, apalagi manusia yang diciptakan teramat sempurna seperti kita? Pagi ini, saya masih di Bandung. Di rumah Ilham yang sudah saya ceritakan ditulisan sebelumnya. Dinginnya Bandung, bisa jadi memang setiap hari menjadi kawan setia, yang seolah possesive tak mau ditinggalkan. Namun, dinginnya kota ini semoga tak lantas mendinginkan hati kita, membatukan hati yang tak seharusnya mengeras. Mendinginkan pula pikiran kita, pikiran yang tak seharusnya membeku sehingga kita tidak mau berfikir. Hati dan Fikiran. Dua kata yang jika dikolaborasikan akan menghasilkan karya yang luar biasa. Ibarat pemain bulu tangkis, Hati itu saya ibaratkan Tantowi Ahmad, dan Fikiran itu saya iba...

belajar dari anak SMK!

Bandung, 7 Maret 2016. Selamat pagi, Pagi ini saya berada di Bandung, kota yang saya bilang Indah dan Romantis, kota yang berkolaborasi cantik dengan penghuninya yang super baik. Setelah beberapa minggu yang lalu saya pikirkan untuk kembali mengunjungi tempat ini, akhirnya terlaksana juga meski harus sejenak meninggalkan kewajiban saya sebagai pekerja di sebuah perusahaan makanan. Yes! Kali ini saya menumpang di salah satu teman, yang baru saja saya kenal per 2 November 2015. Namanya Ilham, lengkapnya Mochamad Ilham Teguh Maulana Sugardiat Putra. Hmm, panjang betul namanya, dan selama kenal dengan anak ini, saya baru tahu nama lengkapnya di akhir Januari 2016, yang kalau tidak salah hari Jum'at tanggal 29 Januari 2016. Saya tahu nama lengkapnya, pas dia mau mampir ke kosan, dan kita terlibat obrolan dalam mobil antar jemput karyawan. Eh ok, sudah terlampau jauh mengungkap namanya, tapi belum dikenalkan, siapa dia? Yap! Ilham, dia merupakan salah satu siswa SMK N 13 Bandung, ...