Langsung ke konten utama

interaksi yang bersinergi

Pagi hari yang syahdu

Teh manis hangat sudah tersedia, pasca ibu tiada kini perannya sedikit digantikan oleh kakak saya, termasuk membuatkan minum untuk saya. Meskipun rasanya beda, tapi syukurlah tetap ada yang memperhatikan saya. Teh yang ini lebih manis, berbeda dari teh yang dibuat ibu saya.
Tapi, semoga manisnya gula pada teh tak lantas memaniskan bibir, bibir yang tak seharusnya manis karena kebohongan. Semoga manisnya gula pada teh tak lantas mematikan rasa pada lidah, lidah yang tak seharusnya dibiarkan mati rasa hingga kita tak mampu merangkai kata untuk berkata.

Merangkai kata tak segampang mengerjakan soal logika matematika, atau merangkai kata justru tak sesulit menyelesaikan trigonometri. 
Apapun itu, saya kini sedang merangkai kata, mencoba menginteraksikan antara otak dan tangan di tombol hp.

Berbicara dengan interaksi, saya tertarik untuk membicarakan interaksi ini. Mungkin lebih enaknya saya akan menyebutnya denan komunikasi. Pernah mendengar isitilah komunikasi lah ya? Tapi dibalik kata sederhana itu, tersimpan misteri yang cukup aneh.
Banyak orang berhasil karena pandai berkomunikasi, atau bahkan tak sedikit orang gagal karena buruknya komunikasi. Permisalan gampangnya adalah, seorang sales mampu menghasilkan pembeli yang banyak karena kemampuannya berkomunikasi, sedangkan disisi lain ia bisa sama sekali tak mendapatkan pembeli, inilah hasil dari komunikasi.

Sebagai makhluk sosial, sudah sewajarnya kita mampu menghasilkan interaksi yang bersinergi. Mengkomunikasikan segala sesuatu untuk mencapai tujuan bersama, dengan cara komunikasi masing-masing. Seperti anak-anak kecil dibawah setahun, mereka bahkan belum bisa bicara, tapi satu yang pasti mereka bisa mengkomunikasikan dengan caranya, hanya mengangkat dua tangan mungkin mereka sudah paham apa tujuan mereka. Ahh, lucunya :)

Model : Imal - Athan
(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi)
Nah, sebagai pribadi yang sudah tidak kecil lagi kita harus mampu berkomunikasi dengan cara kita, apa lagi kita tengah berada di Negara  Indonesia, Negara yang belakangan ini sedang melejit prestasi-prestasi tentang teknologi. Waaah, ini! Teknologi yang semakin maju, harusnya disertai juga dengan komunikasi yang bagus. Bidang teknologi, nampaknya tak bisa dipisahkan dengan komunikasi, ya karena komunikasi yang baik bisa jadi lahir karena bagusnya teknologi, smartphone misalnya. Benda kecil yang canggih ini sangat luar biasa, bisa menjauhkan yang dekat atau bahkan mendekatkan yang jauh. Dan bisa jadi, ini akan menciptkan komunikasi yang baik.

Ditengah riuhnya negara kita, mungkin salah satu langkah yang bisa diperbuat adalah memperbaiki komunikasi. Sekali lagi, banyak orang berhasil karena bagusnya komunikasi. Dengan berbekal teknologi, kita bisa saling berkomunikasi bercengkrama melalui alat-alat komunikasi. Mungkin saat ini Indonesia memang negara berkembang, tapi coba kita bangun bersama Indonesia ini agar lebih baik lagi. Kuncinya bukan hanya ada ditangan Presiden atau menteri-menterinya, tapi ada ditangan kita semua. Komunikasi menjadi komponen yang perlu dikembangkan, karena dengan ini bisa jadi kita akan selangkah lebih maju. Majunya pertahanan keamanan bisa jadi dipicu karena komunikasi, ekonomi pun demikian. Negosiasi dengan Negara lain juga bisa menentukan rakyat kita, dan semua itu perlu kata komunikasi.

Interaksi yang bersinergi. Itu kalimat yang saya harapkan, besar harapan saya agar terciptanya suatu interaksi yang bersinergi. Tapi, kadang semua itu tak sama dirasakan, bisa jadi orang-orang di pedesaan tak pernah merasakan sinergi itu, mereka yang tak pernah terjamah oleh teknologi, serta mereka yang tak kunjung mampu berkomunikasi dengan orang lain diluaran sana. Apalah arti saya sendiri untuk mewujudkan harapan saya itu, saya perlu juga semua orang untuk mampu menghasilkan interaksi yang bersinergi. Entah tulisan ini akan dibaca oleh penyedia kemajuan teknologi atau tidak, nyatanya saya berharap kepada mereka untuk terus mengembangkan teknologi, utamanya teknologi informasi. Biarkan teknologi menyatu juga bersama orang-orang yang sebelumnya tak pernah merasakan teknologi, biarkan teknologi menjelma sebagai media yang mampu menyatukan rakyat Indonesia dengan komunikasi yang terintegrasi dengan baik. Aissssh, bicara apa ini.

Nah, kalau misal teknologi sudah mampu tersebar merata di seluruh penjuru Indonesia bak mikroorganime yang dengan cepat langsung menyebar. Ini menjadi modal utama untuk menghasilkan interaksi yang bersinergi.
Teknologi yang sempurna, beradu dengan komunikasi yang luar biasa pastinya akan menghasilkan output diatas rata-rata. Coba bisa kita bayangkan diseluruh sudut pedesaan telah bisa merasakan glamornya teknologi, dengan duduk manis bak seorang raja mereka akan mampu bertukar ide sekalipun dengan orang yang jauh.

Interaksi yang bersinergi! Interaksi yang diharapkan mampu tercipta diseluruh lapisan masyarakat, tercipta tanpa batas. Batasan secara geografis, batasan yang mampu ditepis oleh para penyedia teknologi. Interaksi yang bersinergi, suatu interaksi yang diharapkan mampu merubah komunikasi dengan gaya tradisional, bermetamormofosis menjadi interkasi dengan gaya modern. Interaksi yang tradisional (menurut saya) sebenarnya bukan perkara alat yang digunakan untuk berinteraksi, tapi output yang tercipta dari sebuah komunikasi. Sekarang bukan zaman-nya lagi komunikasi dengan gaya tradisional, gaya berkomunikasi dengan hasil yang kurang berarti. Sekarang saatnya tercipta gaya modern, gaya berkomunikasi yang mampu menghasilkan interaksi yang bersinergi.

Ilustrasi Komunikasi Tradisional
(Sumber Gambar : kaskus.co.id)
Modernnya komunikasi semoga segera terlaksana, tapi itu semua perlu peran-peran pioneer. Pioneer teknologi untuk mampu menjamah semua daerah di Indonesia.
Aaaah, andai saja semua sudah bisa menciptakan interaksi yang bersinergi.
Mungkin saat ini kita semua sudah mampu menapakkan langkah ditingkatan yang sedikit lebih atas dibanding sebelumnya.


Begitulah interaski yang bersinergi, suatu interaksi yang mampu membawa perubahan besar.

Suatu interaksi yang dicipta dari perbaduan teknologi dan komunikasi tanpa cacat.
Begitulah interkasi yang bersinergi, tulisan yang saya tulis sebagai harapan terciptanya suatu energi yang bersinergi dan menyeluruh.

Selamat memperbaiki komunikasi dan selamat memanfaatkan teknologi, semoga tulisan ini bermanfaat. Terimakasih banyak sudah membca :)

Mustofa, Traji – 07102016
tempat penuh kenangan dan kenyamanan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMK Energy!

minggu malam, 29 mei 2016. malam ini, terlalu sempurna untuk ditinggalkan begitu saja. saya ingin, ada makna dalam setiap jam yang dilalui, sama halnya dengan malam ini, saya tak mau malam ini hanyalah gelap pengusir siang, yang juga siap dihempas oleh matahari untuk kembali memunculkan siang. sekarang saya yakin, dan semakin percaya. bahwa kota indah macam Temanggung dan Bandung adalah katalis luar biasa, untuk mendorong jari saya bereaksi dengan huruf-huruf kecil di layar handphone untuk menghasilkan kata-kata. Temanggung? Iya, saya sedang pulang kampung, ada keperluan yang harus saya tuntaskan. Entah kenapa, selalu muncul energi positif ketika berada di ruangan kecil ini. malam ini, otak memerintahkan tangan untuk mengetuk keyboard di layar hp. ditemani buku tebal 737 halaman, dan selimut biru yang sangat hangat, tangan ini tak mampu menolak keinginan si otak. Ketika berada di kamar ini, entah kenapa saya seakan terbawa rutinitas masa sekolah, iya masa itu. masa ke...

tentang pengorbanan dan hasil!

Sabtu pagi, 12 Maret 2016 Bagi kebanyakan orang, sabtu merupakan salah satu hari penting. Penting, untuk sejenak mengistirahatkan badan dari rutinitas weekdays , untuk sejenak me- refresh otak yang dipenuhi dengan banyak pemikiran, dan penting bagi sebagian kaula muda yang sudah menanti datangnya malam minggu. Namun, di hari sabtu ini, jangan sampai kita lalai, dengan hanya tidur-tiduran, malas-malasan, dan berbagai kegiatan yang kurang produktif lainnya.. Pagi ini, Matahari belum menampakkan senyumannya. Gelap! Gelapnya pagi ini, semoga tak lantas membutakan mata kita, mata yang tak seharusnya terbutakan, mata yang seharusnya terbuka untuk menerima dan melihat kebesaran-kebesaran Allah. Gelapnya pagi ini, semoga tak lantas menggelapkan hati kita, hati yang tak seharunya menghitam,  hati yang seharusnya terang untuk menuntun jiwa dan raga kita menuju jalan yang benar. Gelapnya pagi ini, semoga tak lantas mengeruhkan otak kita, otak yang tak sewajarnya menjadi kelam, o...

matematika kehidupan!

Senin pagi, 14 maret 2016. Hari senin, kembali ke rutinitas. Begitulah, sebagian orang menganggapnya. Setelah 2 hari berleha-leha, untuk berlibur atau bahkan hanya untuk bermalas-malasan dengan mengambil keputusan tidur seharian. Mengapa hanya sebagian? Bukankah semua orang juga merasakan hal tersebut? Tidak. Coba kita renungkan, seorang petani misalnya. Apakah mereka libur juga di hari sabtu dan minggu? Sepengamatan saya tidak. Jadi, mungkin mereka akan mempunyai semangat yang bisa jadi lebih stabil dibandingkan profesi lain. Namun, kembalinya kita (kecuali yang sabtu - minggu tidak libur) ke rutinitas, harusnya kembali mempunyai semangat yang bergelora, bukan malah sebaliknya karena masih terbawa hawa liburan kemarin. Pagi ini, saya begitu lapar. Maklumlah, hari minggu kemarin saya hanya makan sekali dan itupun siang hari. Tak perlu khawatir dengan lapar, setelah ini saya ganjal dengan sebungkus nasi uduk - urusan lapar kelar. Laparnya perut, semoga tak lantas mempeng...